Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k

sementara

malam ini lagi-lagi aku merenung di bawah selimut tebalku dan kepalaku menengadah ke atas berharap ku bisa melihat seluas langit,  namun jarak pandangku terbatas atap kosong berwarna putih pudar. ingin rasanya aku menutup mata dan kembali hidup dalam mimpiku yang indah, namun seakan-akan pikiranku ingin ku terjaga karena masih banyak hal yang tak kunjung mereda kembali berlarian di kepalaku. banyak hal yang menggentayangi isi kepalaku tetapi satu hal yang ku tahu, sosok dia lah yang mendominasi pikiranku. kembali ku mencoba menutup mata. pikirku "jalani saja dulu. masih lama" namun, semakin ku mengulur-ulur waktu pada akhirnya akan tiba juga di waktu yang tepat, namun tidak tepat. ya, hidup sungguh semembingungkan itu. lagi-lagi ku abaikan hal yang ku takuti,  namun ku kembali menjalani hari demi hari. namun, lagi-lagi setelah bertahun-tahun aku tak kunjung sadar bahwa bahagia yang ku bangun ini hanya untuk sementara.

Bodoh

ternyata doa yang pernah ku doakan dulu sebagai harapan di tahun baru tak sampai mengubah jalan pikir dan rencana-Nya, karena sampai saat ini aku masih mencintai dia.. apakah tahun ini juga dibuka dengan harapan dan doa yang sama, dan akan ditutup dengan kenangan pahit yang sama? bila mencintai itu mudah, seharusnya melupakanmu pun demikian. namun, ternyata sulit.. aku adalah manusia bodoh.. wanita yang bodoh.. membiarkan diriku jatuh dan sakit untuk orang yang takkan mungkin bersama. apakah aku harus berdiam untuk menyelamatkan keadaan? ataukah ku harus mengucap untuk merubah keadaan? bahkan dalam situasi dan kondisi seperti ini pun aku tak tahu apakah hal ini membuatku senang atau sedih? bahkan dalam situasi dan kondisi seperti ini pun membuatku tetap terlihat seperti orang bodoh. yang aku tahu bahwa aku berdiri di atas sesuatu yang salah. namun aku mengabaikannya, berpura-pura itu suatu kebenaran. lagi-lagi aku berharap Tuhan yang kan memberikan waktu. lagi-la

sebuah perumpamaan

kini ku bercerita kembali, sebuah perumpamaan tentang seorang gadis kecil yang beranjak remaja. ketika ia memijakkan kakinya pada lahan hijau yang basah sehabis hujan. ketika kehidupan sesungguhnya akan ia jalani. apakah ia harus bersenang atau bersedih? suatu hari, adalah seorang gadis kecil yang hidupnya hampir tidak pernah beruntung. dengan usianya yang masih belia, namun banyak kemalangan yang ia harus rasakan, yang ia harus lalui. gadis kecil itu tidak tahu ke arah mana ia harus berjalan,  kemana lagi ia harus melangkah, seberapa jauh lagi jarak yang harus ditempuh. namun, satu hal yang ia ketahui bahwa ia harus kuat. meskipun hidup di dunia ini bagai hidup dalam sebuah kandang binatang buas yang siap menerkamnya kapan saja. sampai hilang akal sehat, dan kesepian yang makin terasa di setiap harinya. manusia adalah makhluk adaptif. "siapakah yang akan bertahan didekatku?" pikirnya. suatu hari datanglah seorang pria. ntah darimana

hanya coretan tanpa sebuah arah

hujan yang membangunkanku pagi ini. suasana dingin yang menusuk kulitku, menembus dan masuk hingga ku merasa hatiku kian beku. dan lagu yang bersenandung menemaniku di siang ini, membuatku ingin menulis lagi. aku terus bertanya apa yang aku mau?  namun ku tak sampai dapat menjawabnya. bahkan tak sampai untuk memikirkan jawabannya. atau aku malah tak mau memikirkannya dan menjawabnya? ku telusuri kemana pikiranku akan pergi,  juga dimana hatiku kan berhenti. apakah pikiranku akan sampai kepada sesuatu yang tepat? dan hatiku kan berhenti pada orang yang tepat? aku tahu salah satunya adalah doa. namun untuk siapa aku akan berdoa, Tuhan? apakah untuk diriku? aku tak tahu Tuhan doa seperti apa yang ingin ku sampaikan padaMu. aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya aku inginkan di dunia ini dan apa yang ingin ku cari dan raih. aku ingin mendoakannya, namun doa seperti apa yang sebenarnya ku ingini? aku ingin mendoakannya seperti apa yang aku inginkan,