Langsung ke konten utama

Bodoh

ternyata doa yang pernah ku doakan dulu sebagai harapan di tahun baru tak sampai mengubah jalan pikir dan rencana-Nya, karena sampai saat ini aku masih mencintai dia..
apakah tahun ini juga dibuka dengan harapan dan doa yang sama, dan akan ditutup dengan kenangan pahit yang sama?



bila mencintai itu mudah, seharusnya melupakanmu pun demikian.
namun, ternyata sulit..



aku adalah manusia bodoh..
wanita yang bodoh..
membiarkan diriku jatuh dan sakit untuk orang yang takkan mungkin bersama.
apakah aku harus berdiam untuk menyelamatkan keadaan?
ataukah ku harus mengucap untuk merubah keadaan?
bahkan dalam situasi dan kondisi seperti ini pun aku tak tahu apakah hal ini membuatku senang atau sedih?
bahkan dalam situasi dan kondisi seperti ini pun membuatku tetap terlihat seperti orang bodoh.



yang aku tahu bahwa aku berdiri di atas sesuatu yang salah.
namun aku mengabaikannya, berpura-pura itu suatu kebenaran.
lagi-lagi aku berharap Tuhan yang kan memberikan waktu.
lagi-lagi aku berharap Tuhan yang kan menyadarkanku.
namun kelak, lagi-lagi aku berpura-pura tidak dengar.
yaa...
karena aku adalah manusia yang bodoh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k