hujan yang membangunkanku pagi ini.
suasana dingin yang menusuk kulitku, menembus dan masuk hingga ku merasa hatiku kian beku.
dan lagu yang bersenandung menemaniku di siang ini, membuatku ingin menulis lagi.
aku terus bertanya apa yang aku mau?
namun ku tak sampai dapat menjawabnya.
bahkan tak sampai untuk memikirkan jawabannya.
atau aku malah tak mau memikirkannya dan menjawabnya?
ku telusuri kemana pikiranku akan pergi,
juga dimana hatiku kan berhenti.
apakah pikiranku akan sampai kepada sesuatu yang tepat?
dan hatiku kan berhenti pada orang yang tepat?
aku tahu salah satunya adalah doa.
namun untuk siapa aku akan berdoa, Tuhan?
apakah untuk diriku?
aku tak tahu Tuhan doa seperti apa yang ingin ku sampaikan padaMu.
aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya aku inginkan di dunia ini dan apa yang ingin ku cari dan raih.
aku ingin mendoakannya, namun doa seperti apa yang sebenarnya ku ingini?
aku ingin mendoakannya seperti apa yang aku inginkan, namun apakah benar itu yang ku inginkan?
atau dalam doa ku, aku masih tetap dapat berbohong kepada satu-satunya Tuhan?
mendoakan hal yang tidak ingin ku doakan.
atau menginginkan hal yang ingin ku doakan?
hujan itu masih datang lagi.
sampai ku menulis ini, hujan kan datang sebentar lagi.
apakah hujan turun di saat yang tepat, atau sungguh tidak tepat?
ketika yang ku cintai adalah hujan yang turun,
aku tahu hujan juga mencintaiku.
dan aku bermain di bawah hujan bersama orang yang ku cintai.
bagaimana kedua hal yang ku cintai dapat bersatu?
akankah ada hujan-hujan yang kan datang lagi dan aku menikmati hujan itu bersamanya?
atau akankah hujan yang lalu menjadi kenangan di masa depan?
aku tak tahu apa yang ingin ku ketahui.
aku tak mendoakan apa yang ku ingin doakan.
atau aku tak mencintai apa yang ku ingin cintai.
ternyata dunia semunafik ini....
Komentar
Posting Komentar