aku menulis bukannya untuk siapa-siapa
melainkan untuk diriku sendiri
ku kira, orang lain pun takkan mengerti
hanya secarik kertas dan pena warna hitam yang bersiap ku tumpahkan dengan isi hatiku
yang menjadi saksi bisu untuk segala rasa yang terkubur
atau bahkan waktu..
yang menyaksikanku,
menertawaiku dalam tiap detiknya yang terdengar di kesunyian
dibalutkan dengan gaun tidurku malam ini
serta selimut yang menghangatkanku dari dinginnya suasana yang tak bersahabat
seperti mengungkapkan betapa bekunya keadaan hatiku saat ini
dan juga ditemani lilin aroma therapy,
yang kunyalakan di dalam kegelapan yang menyelimutiku
yang kuharapkan seolah-olah ada secercah cahaya yang menyala dalam isi hatiku yang muram
apakah ada setidaknya 0,1% harapan untuk suatu hal yang mustahil?
berapakah persentasenya bahwa ia yang sudah pergi akan berniat untuk kembali?
ataukah aku harus meredam semua kegalauanku, ketakutan, amarah, kesedihan,
dan ku mengalah lagi?
betapa banyak lagi mimpi-mimpi yang seolah-olah hidup,
namun hanya terbaca samar dan palsu?
butuh waktu sangat singkat untuk mencintaimu sedalam ini.
tapi mengapa membutuhkan waktu lama untuk melupakan, mengubur impian serta janji manis yang pernah kita sumpahkan dahulu?
ternyata kenyataan memang dapat berubah dalam satu malam..
Komentar
Posting Komentar