Langsung ke konten utama

Reasons

kadang aku berpikir..
setiap hal dalam kehidupan selalu memiliki 2 kutub yang berbeda.
ada kutub positive, ada kutub negative.
ada senang, ada sedih.
ada pertemuan, ada perpisahan.
begitulah hidup dirancang sedemikian rupa dan semua orang akan mengalami perbedaan keduanya itu..

kadang aku bertanya..
mengapa Tuhan memberikan pertemuan jika ada perpisahan?
apa maksud Tuhan mempertemukan aku dengannya yang sudah pasti takkan ku miliki?
bukankah lebih baik hidup dalam yang pasti-pasti saja?
perasaan datangnya dari Tuhan..
namun kenapa aku menyimpan rasa dengan orang yang tak Tuhan takdirkan untukku?
apakah ia hanya sebuah angan-angan yang lewat?
apakah ia hanya sebuah pengharapan yang hanya tetap menjadi harapan?
apakah ia hanya seseorang yang masuk ke dalam hidupku hanya untuk menjadi sebuah kenangan?

ya...
aku mencintainya sampai detik ini..
namun begitu sulit untuk menerima bahwa ia sulit untuk ku gapai..
ia sulit untuk ku raih..
ia sulit untuk ku dapatkan..

ketika selalu aku bertemu dengannya dan perasaan di hati ini sungguh bergejolak..
ketika intensitas waktu yang cukup sering untuk kami melakukan percakapan, pertemuan..
ketika harapan itu muncul dalam diriku....

namun, itu semua telah berlalu..
namun, intensitas waktu itu berkurang..
namun, jarak pun susah ku capai..
namun, semuanya berubah 180 derajat dalam hidupku..
aku benci adanya perubahan..
aku lebih menyukai tetap di dalam garis aman..
aku benci masa transisi.. 
namun saat ini, mau tak mau, sedih tak sedih, harus ku lalui..

apa yang Kau inginkan dari pertemuan ini, Tuhan? ketika akhirnya kami dipisahkan..
apa yang Kau inginkan dari semua memori indah yang kami ciptakan, Tuhan? ketika kami tak akan bersama..

itu semua yang ku tanyakan dalam benakku..
apa maksud semua yang terjadi?
apa hanya untuk membuatku seterpuruk ini?
hanya untuk membuatku merasakan sakit hati?
hanya untuk membuatku membuang-buang air mata tiap harinya?
sungguh.....
kehilangan itu sungguh menyakitkan..
aku tak pernah merasakan sesakit ini..
seterpuruk ini..
sesedih ini..

namun takdir berkata beda..

Tuhan ingin aku untuk menjadi seseorang yang tangguh..
untuk mengajarkanku dan menyadarkanku bahwa semuanya tidak bisa sesuai dengan kemauanku..
ya...
mengajarkanku dan menyadarkanku bahwa cinta tak harus memiliki..
belajar rela mencintai tanpa harus mengharapkan dicintai kembali..
memberikanku pelajaran untuk mencintai dengan tulus, seperti yang Tuhan lakukan untukku..
memberikanku pelajaran bahwa segala sesuatu tak akan ada yang abadi..
memberikanku pelajaran bahwa hidupku takkan terus berjalan lurus..
hidup terus bergelombang dan aku harus menikmati sensasinya..
aku akan menjadi lebih merasa hidup dengan semua gelombang-gelombang kehidupanku..
aku akan dikuatkan,
aku akan dihargai,
aku akan menjadi seseorang yang tangguh,
aku akan menjadi seseorang yang berguna..
karena begitulah aku diciptakan.. untuk menjadi 'seseorang'..
bukan hanya manusia tak berguna..

yang harus ku sadari adalah segala sesuatu yang ku terima dalam hidup ini harus terus ku pelajari..
bukan hanya untuk di pasrahi..

bukankah begitu Tuhan yang Kau inginkan dari ku?

biarkan aku mencintainya dengan tulus dan ikhlas..
biarkan aku melihatnya bahagia dengan jalannya..
dan bukalah hatiku dan sadarkanlah aku bahwa aku tidak mengemis cinta darinya..
bahwa cinta tak harus memiliki........

terimakasih Tuhan untuk pelajaran yang sangat berharga ini............

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k