Langsung ke konten utama

Selamanya ya?

hidup itu selalu tentang "moving on".
karena 1 detik yang berlalu hanya akan menjadi kenangan,
dan waktu memaksa kita untuk selalu melaju ke detik selanjutnya.

biar hanya 1 detik,
namun akan selalu ada detik dimana ada yang datang,
dan ada yang pulang.

tetapi tak semua detik yang terbuang,
menentukan bahwa setiap orang yang datang akan kembali 'pulang'.

ada dia yang selalu nyaman untuk bersinggah di rumahku.
namun tak semua.

untuk dia yang menukar waktu,
hanya untuk mendengar ku bercerita.

untuk dia yang menelpon ku,
hanya untuk bertukar kisah.

untuk dia yang selalu memastikan aku baik-baik saja.

untuk dia yang berani singgah,
walau rumahku tak baik-baik saja.

bahagia ketika menemukanmu yang setia.
selalu menjadi bagian dari detik-detik hidupku,
sehingga memori ku denganmu terkumpul tak terhingga.

untuk semua detik yang kau tukar,
adalah salah satu hadiah terbaik yang ku punya.
terima kasih atas kisah persahabatan kita yang tak akan pudar.
terima kasih untuk selalu menjadi wadah air mataku dan bersandar.
untuk semua waktu yang akan lebih lama nantinya,
semoga selalu setia mengukir kisah di detik-detik selanjutnya,






hingga kita menua...






















tulisan ini ku persembahkan untuk Nadia Herawati.

terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku selama 14 tahun ini.








selamanya ya?





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k