Langsung ke konten utama

Ternyata..

Kadang suka lucu..

sambil merebahkan diriku,
dan ku biarkan pikiranku ini berlarian..

ya,

benar-benar sangat lucu..

ku kira belakangan ini logika memang benar-benar mengalahkan rasa
baru saja tersentak bahwa logikaku harus berjalan,
namun lagi-lagi perasaan dengan egoisnya tak mau mengalah..

ku kira hati ini sudah benar-benar mati rasa
hingga terhunus pedang sekalipun sepertinya ku tak merasa..

ku kira hati ini sudah keras menyerupai batu
yang apabila terkena air hujan pun tak'kan meluruh..


sampai pada akhirnya,
yang lebih egois dari pada logika dan perasaan adalah waktu

ia pun berbisik padaku, "yang kau kira-kira kan itu salah"

dengan caranya yang tak diduga-duga,
waktu pun bertingkah

dengan mudahnya ia mengontrol semua emosi yang tersimpan di hati,
serta pikiran yang tersimpan di dahi

semudah itu..

kamu,
yang selama ini disembunyikan oleh waktu,
lucu saja,
tiba-tiba kamu pun menjadi sangat berarti saat ini juga..

tak pernah sekalipun berpikir bahwa itu adalah dirimu..

bahkan teringatpun kadang ku tak mampu..

mungkin kamu untukku dahulu,
kamu hanyalah seseorang yang hanya menyapa di hidupku,
yang tak bermaksud untuk bercengkerama,
yang tak bermaksud untuk bersinggah

namun kamu untukku kini,
kamu adalah dermaga dalam pelayaranku,
yang ku harap menjadi pelabuhan terakhirku,
yang ku harap untuk menetap selamanya.



hanya karena sebuah nama yang muncul baru beberapa detik saja terlintas dipikiranku,





tiba-tiba saja aku jatuh cinta semudah itu







tertulis oleh aku,

06 Mei 2019
*tiba-tiba menemukan secarik kertas yang berisikan tulisanku 7 bulan yang lalu*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k