Kembali membuka album ingatan akan masa kecilku dalam benak
Ku pikir-pikir, wajahmu tak asing ku ingat
Ku ingat di sekolah dasarku dulu
Terpintas jelas wajahmu yang lugu
Matamu yang berbinar saat itu
Walaupun tak ku kenal
Namun siapakah dirimu sehingga tatapanmu menatapku dan membuatku tersentak?
Tahun demi tahun, ku biarkan saja semuanya seperti itu
Tak ku lebih-lebihkan kenangan bersamamu
Tak ku berkutik sedikitpun untuk membuatmu tersadar akan keberadaanku
Ku biarkan kau menetap dalam ingatanku
Sampai semua menjadi diam..
Lalu menghilang..
menghilang..
Dan biarkan menghilang..
Tak terasa semua tergali kembali di 4 tahun silam
Ntah mengapa tak kusadari sebuah acara menjadi suatu awal momentum penting dimana kita bertemu
Pertama kalinya ku mengenal dirimu,
Pertama kali dialog kita yang saling bercerita berdua saja di malam itu
Dan lagi..
Diriku yang tak acuh ini membiarkan itu berlalu begitu saja
Ku letakan kembali di tempat semula,
Serapih mungkin,
tepat di titik koordinat,
Seperti awalnya,
semua ini dimulai dan berakhir sama
Ku biarkan kau pergi..
pergi..
Dan tetaplah pergi..
Membuka kembali serangkaian kenangan ke pertemuan kita di Febuari akhir lalu
Tak terpikir ambisiku saat itu mengantarku untuk menemukanmu
Tak terpikir niatanku menghubungimu akan menjadi awal kisah hidup kita yang baru
Tak terpikir Bahwa kau akan sepenting ini dalam hidupku
Kau yang ku biarkan berlalu saja dalam hidupku,
Kini menempati ruang terdalam di lubuk hatiku..
Jarak yang jauh,
Biarlah tetap jauh..
Tak ku salahkan ia karena menjadi penyebab utama mengapa kita jauh dan raga kita tak bersama
Karena seberapa jauhnya jarak itu,
Jiwaku kau bawa separuh denganmu dan sebaliknya,
Hatiku tetap dekat denganmu,
Hatiku tetap utuh
6 bulan berlalu kita bersama dan berjalan melewati naik turunnya lembah
Tak terpikir masa-masa kita terjadi mulus hampir sempurna
Semesta mengerti bahwa cinta itu memang tercipta untuk kita
Semesta mengerti bahwa tak lain dan tak bukan,
aku ini milikmu
Aku mengerti, saat Tuhan mengambil rusukmu saat itu,
Ia memikirkan tentang diriku
dengan demikianlah semuanya terjadi dengan restu dan terasa mudah
Karena Tuhan memang sengaja menciptakanku untuk menemanimu
dan semua itu ditutup dengan amin,
Yang bukan hanya mulut yang berucap,
Namun disertai hati yang berdoa
Untukmu,
BPS
BPS
Komentar
Posting Komentar