Langsung ke konten utama

15.09.2019

Kembali membuka album ingatan akan masa kecilku dalam benak
Ku pikir-pikir, wajahmu tak asing ku ingat

Ku ingat di sekolah dasarku dulu
Terpintas jelas wajahmu yang lugu
Matamu yang berbinar saat itu
Walaupun tak ku kenal
Namun siapakah dirimu sehingga tatapanmu menatapku dan membuatku tersentak?

Tahun demi tahun, ku biarkan saja semuanya seperti itu
Tak ku lebih-lebihkan kenangan bersamamu
Tak ku berkutik sedikitpun untuk membuatmu tersadar akan keberadaanku
Ku biarkan kau menetap dalam ingatanku
Sampai semua menjadi diam..

Lalu menghilang..

menghilang..

Dan biarkan menghilang..


Tak terasa semua tergali kembali di 4 tahun silam
Ntah mengapa tak kusadari sebuah acara menjadi suatu awal momentum penting dimana kita bertemu
Pertama kalinya ku mengenal dirimu,
Pertama kali dialog kita yang saling bercerita berdua saja di malam itu

Dan lagi..

Diriku yang tak acuh ini membiarkan itu berlalu begitu saja
Ku letakan kembali di tempat semula,
Serapih mungkin, 
tepat di titik koordinat, 
Seperti awalnya,
semua ini dimulai dan berakhir sama

Ku  biarkan kau pergi..

pergi..

Dan tetaplah pergi..


Membuka kembali serangkaian kenangan ke pertemuan kita di Febuari akhir lalu
Tak terpikir ambisiku saat itu mengantarku untuk menemukanmu
Tak terpikir niatanku menghubungimu akan menjadi awal kisah hidup kita yang baru
Tak terpikir Bahwa kau akan sepenting ini dalam hidupku
Kau yang ku biarkan berlalu saja dalam hidupku, 
Kini menempati ruang terdalam di lubuk hatiku..

Jarak yang jauh,
Biarlah tetap jauh..
Tak ku salahkan ia karena menjadi penyebab utama mengapa kita jauh dan raga kita tak bersama
Karena seberapa jauhnya jarak itu, 
Jiwaku kau bawa separuh denganmu dan sebaliknya,

Hatiku tetap dekat denganmu,

Hatiku tetap utuh

6 bulan berlalu kita bersama dan berjalan melewati naik turunnya lembah
Tak terpikir masa-masa kita terjadi mulus hampir sempurna
Semesta mengerti bahwa cinta itu memang tercipta untuk kita
Semesta mengerti bahwa tak lain dan tak bukan, 
aku ini milikmu

Aku mengerti, saat Tuhan mengambil rusukmu saat itu,
Ia memikirkan tentang diriku
dengan demikianlah semuanya terjadi dengan restu dan terasa mudah
Karena Tuhan memang sengaja menciptakanku untuk menemanimu


dan semua itu ditutup dengan amin,



Yang bukan hanya mulut yang berucap,



Namun disertai hati yang berdoa









Untukmu,

BPS


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k