Langsung ke konten utama

biarkanlah mereka berkaca

seiring bertambahnya usia, seiring bertambahnya masalah.. seiring bertambahnya cerita, seiring bertambahnya beban..

segala sesuatu yang manis akhirnya akan menjadi pahit.. segala sesuatu yang indah akhirnya akan menjadi luka.. semakin di kenang semakin sakit, lebih baik menutup mata dan telinga bukan? 

yaa.. pengalaman-pengalaman tersebut dapat kita lihat dari 2 sisi berbeda.. mau dilihat sebagai penyesalan atau pembelajaran? 

kadang ketulusan pun pada akhirnya tidak selalu indah.. tulus yang kita berikan apa akan dibalas dengan tulus yang sama? pengorbanan yang diberikan apa kita akan menerima pengorbanan yang sama? mungkin wanita akan selalu bodoh dan pria akan selalu cerdik.. kadang wanita tidak bisa membedakan mana itu tulus mana itu munafik? apakah ia sayang atau memanfaatkan? kadang wanita selalu tahu dan pria selalu berpura-pura tidak tahu.. kadang wanita selalu bertahan dan pria akan selalu pergi.. kadang wanita selalu jujur dan pria selalu bohong.. bodoh bukan bila kita mengetahui terlalu banyak namun hanya bisa tersimpan di dada? 

tapi ya kembali lagi bahwa segala kenangan indah akan menjadi pahit ketika kita menjalaninya dengan orang yang salah.. kita sendiri yang menentukan apakah luka tersebut ingin tetap dibiarkan atau disembuhkan? namun yang harus kita sadari bahwa segala sesuatu yang rusak tak akan pernah kembali sempurna.. segala goresan luka akan tetap membekas. ketika kamu menyakiti hati seseorang jangan kamu tanyakan apa ia baik2 saja.. karena ketika kita menyakitinya maka sejujurnya orang tersebut tak akan pernah merasa baik..


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


sebaiknya kita berpikir apakah tindakan yang ia lakukan sudah benar? 
apakah selama ini ia tulus? 
apakah ia sudah benar di posisi saat ini? 
apakah ia 'pantas' untuk mendapatkan ini semua? 

ketika kita sudah memikirkannya, yang selanjutnya kita lakukan adalah MEMAAFKAN.. 

belajarlah memaafkan bagi orang yang menyakitimu..
belajarlah memaafkan bagi orang yang telah 'menipumu'..
belajarlah memaafkan bagi orang yang mencintaimu tidak sungguh-sungguh..
belajarlah memaafkan bagi orang yang diam-diam menusukmu..

dengan begitu, kita juga bisa menerima itu semua sebagai pembelajaran bukan penyesalan.. terimalah dirimu bukan karena kelebihanmu melainkan dengan kekuranganmu maka dengan itu dirimu akan menang..
jangan biarkan segala sakit yang ia berikan membuatmu terpuruk.. 
jangan biarkan segala luka lama membesar..
jangan biarkan dirimu membencinya.. 
dengan begitu luka yang ada akan bisa disembuhkan.. 
dengan kita menerima, maka apa yang dijalankan akan terasa mudah.. 


yakinkanlah dia bahwa ia bermain-main dengan orang yang salah.....................


belajarlah membiarkan dirinya 'berkaca' dan menyesali perbuatannya sendiri..
belajarlah membiarkan dirinya 'menilai' apakah dirinya sudah pantas mendapatkan ini semua? 
dan belajarlah untuk tidak percaya dengan orang lain, siapapun itu..

karena sesungguhnya orang yang dapat kamu percaya adalah diri kamu sendiri..
karena kamu membutuhkan orang yang lebih pantas darinya.. 
yaa, karena kita harus sadar semua orang di dunia ini akan berpura-pura menjadi sangat suci didepan orang lain.. semua orang bermain taktik untuk menutupi satu kekurangannya.. seperti penjahat tak terlihat batang hidungnya.. karena setiap manusia yang hidup menyibukkan diri berpura-pura menjadi sempurna sehingga lupa bagaimana caranya untuk membahagiakan orang lain.. sehingga lupa untuk mencintai orang lain dengan tulus.. karena sibuk memberikan impresi yang baik agar belangnya tak terlihat.. 

biarkanlah mereka menyadarinya.. dengan cara kamu memaafkannya..
biarkanlah mereka menyadarinya..
dengan cara kamu tetap berlaku baik padanya..
biarkan mereka malu akan sikap kita dan kembali merefleksikan dirinya apakah eksistensinya pantas untuk orang sehebat kita.. 


jadi biarkanlah mereka berkaca dan berterus terang dengan dirinya sendiri dan Tuhan.. bukan tetap mencari muka terhadap orang yang sebenarnya sudah mengetahui kekurangannya.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k