Langsung ke konten utama

ME & LIFE

mungkin semuanya sudah berbeda..
mungkin semuanya ini menjadi salah..
namun aku nyaman dengan zona yang salah ini..sungguh..


selalu lucu bila kita pandai menutup diri dari kenyataan.. selalu berpura-pura tidak tahu..


yaa, aku tidak pandai dalam mencurahkan isi hati sepenuhnya.. aku tak mudah percaya.. aku pun tak pandai berkata-kata, namun dengan menulislah aku dapat bercerita dan memberimu sedikit gambaran tentang aku..
lucu sekali ya, aku pun tak mengenal diriku sepenuhnya.. bagaimana bisa orang lain mengenalku bila seperti itu? haha. kadang yang kukatakan berbeda dengan perasaan.atau lebih baik aku tidak peduli saja dengan perasaanku? aku terlalu asik berpura-pura sehingga aku ragu untuk mengiyakan bahwa aku mengenal diriku lebih dari siapapun.. mendeskripsikan diriku saja mungkin adalah salah satu hal sulit di hidupku. karena seperti bunglon, perasaanku, sifatku, berubah-ubah tak menentu..

kadang aku menjadi seseorang yang periang, kadang aku menjadi seseorang yang pendiam..

kadang aku suka dalam keramaian, namun kadang juga aku lebih suka sendirian..

lucu juga bila aku memiliki pemikiranku sendiri dan hidup memang penuh dengan pro dan kontra.. pemikiranku berbeda dengan pemikiran orang-orang di sekitarku.. disini, siapa yang benar dan salah? 

yaaa.. hidup itu memang membingungkan.. menjadi diri sendiri pun sulit apalagi untuk mengenalnya. namun hidup itu menarik.. mengenal diri sendiri pun memang lebih baik sebelum mengenal orang lain.. 

dengan mengenal diri sendiri, orang lebih menghargai dan lebih tau makna kehidupan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k