Langsung ke konten utama

pilihan dan cinta

kita ini hidup mengukir cerita.. mengukir sejarah.. meninggalkan jejak.. untuk dikenang..

dari awal pertama kita dilahirkan, sampai kita hidup sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.. dari awal kita tidak mengenal siapa-siapa, sampai kita memiliki banyak relasi dengan sesama.. dari kita lugu tidak mengerti apa-apa, sampai bisa menjadi seorang professor yang mengerti banyak hal.. 

banyak proses yang cukup panjang dalam kehidupan ini yang mungkin terasa cepat telah kita lewati.. banyak pilihan yang kita temui dari setiap langkah yang kita jalani. hidup bagaikan pohon yang memiliki cabang yang sangat banyak. sekali kita memilih, maka ada pilihan-pilihan selanjutnya.. hidup bagaikan sebuah hadiah yang kita tidak tahu isinya.. bila dibuka, mungkin akan membuat kita terkejut bahagia, atau kecewa karena tidak suka.. ya, hidup seperti itu. kita tidak tahu pilihan yang kita ambil itu akan berbuah apa nantinya.. tapi satu hal yang kita tahu, kita tidak dapat kembali ke pilihan pertama karena kecewa.. 

hidup itu apa? hidup itu adalah hadiah terindah dan sangat spesial yang Tuhan berikan kepada kita.. mengapa hadiah terindah? karena tiada seorang pun di dunia ini yang dapat membeli kehidupan.. tak ada seorang pun yang dapat membangkitkan orang mati untuk hidup kembali.. tiada seorang pun yang dapat menciptakan alam-alam yang begitu indah dan memukau untuk dipandang.. siapa yang dapat membuat langit yang begitu biru seperti air laut? siapa yang dapat membuat bentuk muka yang rupawan seperti yang kita semua miliki kalau bukan Tuhan? sungguh luar biasa bukan Tuhan kita? dalam hadiah terindah yang Ia berikan pada kita saja, Ia masih menyelipkan hadiah-hadiah kecil lainnya yang tak terhitung jumlahnya.. 

namun, apakah cobaan adalah hadiah dari Tuhan juga? 

banyak sekali orang ketika kecewa menyalahkan Tuhan.. melanturkan pertanyaan "Tuhan, mengapa Kau memberikan hidup kepadaku yang tidak adil?" apakah kamu pernah berpikir, ketika kamu menyalahkan Tuhan, kamu merasa dirimu adil untuk Tuhan? disaat Ia yang membuatmu dengan cinta-Nya, melahirkanmu di dunia ini, memberikanmu keluarga yang begitu menyayangimu, menebus dosa-dosamu, dan kamu tetap marah kepadanya karena kamu merasa Ia tidak adil kepadamu.. apakah itu adil untuk Tuhan? 

Tuhan tidak pernah mencoba anak-anakNya.. tetapi untuk diketahui, Tuhan selalu menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita tempuh.. ketika kita tersesat sekalipun, ketika kita berdosa sekalipun, karena kita memilih jalan yang salah, Tuhan masih menunjukkan jalan yang terbaik agar kita selamat.. sejujurnya hidup itu adil.. karena perasaan ketidak adilan itu diterima oleh seluruh makhluk hidup di dunia.. karena tidak ada suatu hal pun, satu orang pun, di dunia ini yang sempurna kecuali Tuhan, maka setiap pilihan pasti ada suatu hal yang dapat membahagiakan kita, namun ada suatu hal yang merugikan kita.. itulah kehidupan :)

wujud cinta Tuhan, yang tidak pernah kita lihat namun sungguh kita rasakan..
kita masih di beri nafas hingga saat ini, masih diberi berkat hingga saat ini.. kesehatan yang tak terbeli, keluarga yang sungguh menyayangi, semua kita dapatkan..
Apa Tuhan kurang mencintai kita? Tidak.. cintaNya tak terhitung kita terima setiap detiknya, setiap jeda nafas yang kita ambil, tidak pernah terputus dari semenjak kita masih menjadi janin hingga saat ini usia kita yang menginjak kepala 1 bahkan 9 pun, bahkan untuk orang-orang tertentu yang beruntung di beri kesempatan untuk menikmati kehidupan lebih lama dari orang biasanya.. masih kita terima.. buktinya, Tuhan mencintai kita, Ia ingin bertemu kita, menjadi seorang ayah kita, ibu kita, adik kita, kakak kita, pacar kita, sahabat kita, siapapun.. Namun Tuhan tidak bisa, karena itu ia menciptakan ayah, ibu, adik, kakak, pacar, sahabat, yang kita miliki sekarang ini, agar menjadi perantara untuk menyalurkan cinta-Nya kepada kita.. mengapa? karena Ia tidak mau membiarkan kita hidup merenung kesepian, Ia ingin kita bahagia.. 

siapa lagi di dunia ini yang dapat memaafkan kita berkali-kali tak terhitung ketika kita melakukan kesalahan begitu banyaknya, kecil atau besarnya, kalau bukan Tuhan? namun Ia tetap membela kita dan menyayangi kita.. kasihNya tak pernah berkurang sedikit pun, karena cintaNya terlalu besar untuk kita.  

siapa lagi yang dapat berkorban untuk kita selain Tuhan? ketika barang yang menurutmu berharga, ditukarkan oleh jumlahan emas yang dijanjikan, yang tak terhitung banyaknya, apa kau rela menukarnya? ya! namun apakah Tuhan melakukan hal yang sama? tidak! ketika iblis merebut hati kita dari Tuhan, iblis menjanjikan harta yang banyak kepada Tuhan, ketika iblis menghasutNya untuk membiarkan kita ikut bersamanya karena kita hanyalah sampah, hanyalah orang-orang yang selalu melakukan kesalahan dan menyakiti Tuhan, orang yang tidak pernah bersyukur, namun apa Tuhan menukar kita? Tidak.. menurutNya kita adalah yang paling berharga.. Ia tidak akan pernah menukarkan kita oleh hal apapun, bahkan harta berlimpah, karena Tuhan mencintai kita tulus. hanya Ia yang dapat menciptakan kita dan mengembalikan kita seperti semula.. bahkan Ia rela menebus dosa-dosa kita agar kita tetap selalu bersamanya.. apakah kita tahu bahwa setiap kali kita berdosa, itu artinya kita membeli? ya.. kita membeli dosa oleh iblis, yang kemudian kita memohon pada Tuhan karena kita tidak dapat membayarnya.. dan pada akhirnya Tuhan membayarnya karena hutang-hutang kita kepada iblis. apakah kamu tahu itu? sama saja dengan kita menjual Tuhan, bukan? yaaa.. kita memang jahat pada Tuhan. kita memang tidak pernah sadar.. itu wujud cinta Tuhan yang tidak kita lihat namun sebenarnya kita rasakan.. 


Ingat selalu bahwa Tuhan selalu ada dalam setiap pilihan kita.. Ia tidak pernah meninggalkan kita sedetikpun, disaat kita berdosa sekalipun.. Ia selalu terjaga agar kita tidak celaka.. God loves us ❤️



"Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu kan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. (Mazmur 139:9-10)"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k