Langsung ke konten utama

-

bahagia itu sederhana..
bahagia itu ketika kita merasa dicintai..
bahagia itu ketika kita pun mencintainya..
bahagia itu ketika kita bersama dengan dirinya..
bahagia itu ketika kita bercanda dengannya..
bahagia itu ketika kita memeluk dirinya..
bahagia itu ketika kita mendapatkan pelukan hangat darinya..
bahagia itu ketika kita mendapatkan kecupan di kening kita..
semua terasa bahagia ketika dia disampingnya..

namun kesedihan pun selalu menyertai kebahagiaan..
sedih itu ketika kita perlu menunggu seseorang yang tak kunjung datang..
sedih itu ketika kita di kecewakan..
sedih itu ketika kita merasa dibohongi..
sedih itu ketika kita kehilangan kesetiaan..
sedih itu ketika kita menelan janji manis dan omong kosong tanpa ada bukti..
sedih itu ketika kita merasa dicampakan..
sedih itu ketika kita tidak dipedulikan..
sedih itu ketika kita berargumentasi dengannya..
sedih itu ketika kita ingin bercerita bahwa kita sedih, namun kita tidak bisa mengatakan apa-apa..

namun,

aku bahagia memilikimu..
aku bahagia mencintaimu setulus hatiku..
aku bahagia mendapatkanmu..
aku bahagia dilindungi olehmu..
aku bahagia setiap melihat senyummu..
aku bahagia ketika kau menghiburku..
aku bahagia ketika kau disampingku..
aku menerima segala kekuranganmu.. meskipun kau sering mendengar keluh kesahku, tangisanku, dan amarahku..
karena aku tau, ketika aku mencintaimu, aku harus mencintai kekuranganmu terlebih dahulu..
begitulah cara aku mencintaimu tanpa perlu kau tau..
dan dalam setiap detiknya aku selalu merindukanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Natal Terindah

Teruntuk aku yang masih selalu lupa bersyukur. Hari ini kado natal terbaik sudah datang. Ya,  Tentunya yang terbaik hanyalah dari Tuhan. Aku selalu mengucap " there's always to be thankful for ". Kata-kata itu selalu menjadi kekuatan, namun sering kali tak ku terapkan. Sampai akhirnya pada hari ini kalimat itu nyata adanya. There's always to be thankful for Setelah 1 bulan harus melalui masa karantina, Tuhan sudah pulihkan aku dan keluarga. Aku percaya, Tuhan sudah jamah aku dari hari pertama. Melihat beberapa kenalan tak seberuntung aku, Aku bersyukur karena Tuhan masih beri kesempatan. Tuhan bisa memulihkan aku dan keluarga seperti semula, Sempurna adanya. Aku percaya Tuhan tidak pernah memberikanku cobaan. Aku percaya segala hal negatif yang terjadi dalam diriku bukan karena-Nya. Aku percaya manusialah yang berulah, dan disitulah mukjizat-Nya baru kita pinta. Sungguh naif ya? tetapi hari ini adalah bukti nyata. bahwa sejauh apa kita melangkah, sefana apa hidup kita

Malang, 21:45

Berjalan jauh menempuh jarak dengan waktu yang terus berjalan berharap ada beban yang ku ringankan Malam ini aku berbaring dalam sofaku berwarna cokelat tua sambil memutar-mutar lagu yang mendukung perasaanku dan memejamkan mata lagi... lagi-lagi yang terlihat adalah dirimu lagi-lagi yang terlintas adalah kamu sudah sejauh ini aku pergi tak bisakah dirimu dan sisa-sisa memori ku tinggalkan sejenak? sudah sejauh ini ku tinggalkan penat ku terdiam dan ku sadar bukan begini caranya menghibur hati

WAKTU

"aku lahir di tanggal yang tepat terdahulu, aku mati kemudian." waktu bagaikan sebuah buku penjadwal, dengan segala memo-memo penting di dalamnya. tertulis dengan indah, agar tak satu pun lah yang terlewatkan. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia hanya sementara, dan menunjukkan betapa pentingnya setiap detiknya. waktu memberikan ku bukti bahwa dunia ini harus ku cinta, dan menunjukkan apa yang pantas ku cintai. waktu menunjukkan siapa kah yang setia, siapa juga yang pergi. waktu melahirkanku sebuah cinta, dan cinta mana yang dapat ku nikmati. Namun, waktu memulai pertemuan, dan berakhir perpisahan. mengapa tanpa alasan? mengapa aku bertemu tanpa alasan dan berpisah tanpa alasan? mengapa aku mencintai dia tanpa alasan dan tak bisa berhenti mencintainya pun tanpa alasan? aku bagaikan budak waktu. mencintaimu tanpa sebuah alasan dalam sebuah ruang waktu, dan ketika ku beranjak pergi dari zona waktu itu,  kau rajut k